<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d29125597\x26blogName\x3dHolistic+view+to+Equilibrium+state\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://carokann.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://carokann.blogspot.com/\x26vt\x3d-2369228846023373281', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Pukul setengah dua

Aku hanya tak terbisa dengan ini, memaksakan menulis sesuatu saat hujan turun setengah hati di paru-paru kota. Malah aku hanya kaku memandang menerawang ke depan mengharapkan ada sesuatu yang terlintas di benakku. Tentang hujan? hujan hanya sarana, begitu juga malam dan lampu-lampu temaram, tapi bukan itu yang harus ditulisi untuk dituangkan menjadi sebuah cerita.

Dan akhirnya tetap begitu saja, aku dan hujan saling pandang memandang, aku dan temaram saling pandang memandang, dan temaram dan hujan saling pandang memandang. Ntah apa,.. tapi aku merasa kami hanya berbicara lewat tatapan mata.

1 juni 07 01.45

“ Pukul setengah dua ”